Militan Taliban Sudah di Perbatasan Myanmar, "Kami akan Membalas D4rah Kalian, Wahai Saudara Kami Rohingya"

Grup militan Taliban Pakistan masuk perbatasan Myanmar. Mereka meneror bakal menyer4ng Myanmar untuk membalas dendam atas momen pembantaian Muslim Rohingya. 

Taliban juga menekan Pemerintah Pakistan supaya mengambil keputusan jalinan dengan Myanmar. Gerakan Tehrik-e-Taliban mengklaim dianya sebagai pembela warga Muslim di Myanmar. 

Taliban juga menuntut Pemerintah Pakistan supaya segera tutup kantor Kedutaan Besar Myanmar di Kota Islamabad. 

" Kami akan membalas dar4h kalian, wahai saudara kami Rohingya. Apabila Kedutaan Besar Myanmar tidak ditutup, kami bukan sekedar akan menyerang Myanmar, kami akan menyerang Pakistan yang disebut Sahabat Myanmar, " tutur juru bicara Taliban Ehsanullah Ehsan, seperti diambil PTI. 

" Kami juga menyerukan pada media yang menyebutkan dianya sebagai perwakilam Islam, untuk menyiarkan siaran diisi sebagian kenyataan yang terjadi di Myanmar dan warga Muslim Myanmar, " tegasnya. 

Selama ini, kantor Kedutaan Besar Myanmar di Islamabad tidak keluarkan komentar tentang insiden ini. 

Beberapa pengamat juga menyangsikan kemampuan Pakistan untuk lakukan serangan bom di Myanmar. 

Disamping itu, Pemerintah Pakistan terlebih dulu menyampaikan kalau negaranya mengharapkan Myanmar mampu mengatasi insiden berd4rah itu. 

Perseteruan komunal terjadi di lokasi Arakan, Myanmar, pada warga Muslim Rohingya serta Budha. Peristiwa itu menew4skan beberapa orang serta beberapa ribu warga Rohingya juga melarikan diri dari wilayahnya. 

Amnesty International ikut melaporkan beberapa bukti-bukti ada momen pemerkosaan, penghancuran property, serta pembunuhan pada warga Muslim yang dilakukan oleh warga Budha dan pasukan Myanmar. Arus distribusi pertolongan juga diblokir oleh warga dan pasukan. 

Wahai Tentara dan Biksu Myanmar, siap-siap terima kemarahan Taliban... 

(AUL)